Terduga Pelaku Pemerasan Oknum Camat, Gunakan Nama Palsu

Terduga Pelaku Pemerasan Oknum Camat, Gunakan Nama Palsu

Dok/CE Unit Reskrim Polres Lebong--

LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM  - Meski oknum camat disalah satu kecamatan yang ada di Kabupaten lebong yang terlibat Video Call Seks (VCS), yang videonya beredar viral, belum membuat melapor secara resmi ke pihak Kepolisian Resor (Polres) Lebong.

Terkait dengan pengakuan oknum camat bersangkutan, jika dirinya telah menjadi korban pemerasan dari perempuan lawan main oknum camat dalam video tersebut. Unit Tipidter Satreskrim Polres Lebong, memastikan akan terus melakukan pendalaman pengungkapan terhadap pelaku.

Yang mana disampaikan Kapolres Lebong, AKBP Awilzan SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Alexander SE yang didampingi Kanit Tipidter, Ipda Eka Gustian mengatakan, jika pihaknya menindaklanjuti kasus, dikarenakan hal ini sudah mencuat dan viral di media sosial.

BACA JUGA:Heboh, Oknum Pejabat VCS

BACA JUGA:Ngaku Jadi Korban Pemerasan, Oknum Camat Pemeran Video Viral Belum Melapor

Maka sesuai intruksi Kapolres pihaknya akan tetap mendalami kasus tersebut. Terutama untuk mencari keberadaan Tsk yang diakui camat sebagai pelaku pemerasan dan penyebar dari video itu.

"Masih kami dalami, sejauh ini keberadaan terduga pelaku masih abu-abu, namun kita sudah berhasil mengidentifikasi nama dari pemilik rekening yang diduga dipakai pelaku untuk pemerasan," kata Kanit.

Disampaikan Kanit, hasil penyelidikan sementara ini, yang pihaknya lakukan terhadap nama rekening yang digunakan pelaku untuk diminta transfer uang tersebut, bukan milik terduga pelaku yang mengaku bernama Cintya.

"Hasil pemeriksaan kami, kalau rekening yang digunakan Tsk yang mengaku bernama Cintya, bukan milik yang bersangkutan. Tapi atas nama orang lain yang terdeteksi seorang perempuan berinisial AP," ungkap Kanit.

BACA JUGA:VCS Tersebar, Oknum Pejabat Ngaku Diperas

BACA JUGA:Awas 'Rumput Liar' Jalur PUT - Kota Padang

Sementara, untuk alamat rekening yang dikirim oleh akun Cintya sendiri terindikasi tinggal di Riau. Untuk lebih mendalami kasus dugaan pemerasan ini, pihaknya akan kembali meminta keterarang terhadap sejumlah saksi-saksi orang yang pertama mendapat video VCS sambil onani tersebut. 

"Kami akan memanggil beberapa orang saksi yang mendapatkan video pertama viral oknum camat dengan wanita tanpa busana tersebut, pemanggilan ini dilakukan guna meminta keterangan untuk mendalami kasus tersebut," terangnya. 

Selama proses penyelidikan tambah Kanit, tidak menutup kemungkinan oknum camat yang bersangkutan akan kembali dipanggil ulang, apabila nantinya keterangna yang bersangkutan masih dibutuhkan. 

"Yang jelas, pengungkapan kasus dugaan pemerasan ini masih dalam proses penyelidikan. Perkara ini juga sudah kita koordinasikan kepada Tim Siber Polda Bengkulu," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupataen Lebong, M. Topik Andari MPd yang diketahui sudah meminta klarifikasi kepada oknum Camat pada Senin 14 November kemarin belum dapat dimintai keterangan, karena saat di datangai Curup Ekspress dikantor serta kediamannya beliau tidak berada ditempat. Bahkan dihubungi berulang kali melalui via telpon miliknya tidak juga direspon. 

Sumber: