Walaupun Kemarau, Rejang Lebong Tetap Turun Hujan
DOK/CE Hujan mengguyur wilayah Curup beberapa waktu lalu.--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa, meskipun saat ini daerah dalam wilayah Bengkulu termasuk Kabupaten Rejang Lebong tengah dilanda musim kemarau, cuaca hujan masih bakal tetap terjadi dan turun di wilayah tersebut.
"Walaupun posisi sekarang sedang kemarau, tapi cuaca hujan masih berpotensi besar tetap turun di wilayah Bengkulu dan termasuk juga Rejang Lebong," kata Prakirawan Cuaca BMKG Provinsi Bengkulu, Winda Ayu.
Lebih jauh Winda menjelaskan, kondisi ini diperkuat dengan adanya gangguan dimana Bengkulu merupakan wilayah non zom, maka potensi terjadinya hujan saat musim kemarau masih berpotensi terjadi.
BACA JUGA:
"Cuaca hujan dengan intensitas ringan-sedang hingga lebat tetap bisa terjadi," bebernya.
Sedangkan suhu panas yang sekarang sedang terjadi, sebut dia, merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari.
Ini menjadi suatu siklus yang umum terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
"Ini merupakan siklus yang biasa terjadi, dari tahun ke tahun selalu demikian," kata Prakirawan Cuaca BMKG Provinsi Bengkulu Winda Ayu.
Dengan demikian, pihaknya meminta masyarakat agar waspada karena saat ini Bengkulu termasuk Rejang Lebong tengah berada di masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
BACA JUGA:
- Curup Tidak Sejuk Lagi, Simak Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas Menerpa Curup dan Sekitarnya
- BMKG Ungkap Gempa Mentawai Bisa Picu Gempa Di Daerah Lain, Ini Penjelasannya..
Bahkan BMKG memprediksi musim kemarau akan terjadi dan berlangsung mulai awal bulan Juni dan puncaknya akan terjadi di Juli mendatang.
"Memang saat ini kita masa peralihan musim," ucapnya.
Dari penjelasan tersebut, kata Winda, masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap segala macam bentuk dan perubahan cuaca serta tidak perlu panik atau khawatir yang berlebihan.
"Intinya jangan terlalu panik, tapi tetap memperhatikan lingkungan sekitar tempat tinggal," tandasnya.
Sumber: