KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pelan tapi pasti saat ini telah berdampak pada naiknya beberapa harga komoditi kebutuhan bahan pokok.
Bagi masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi, tentu saja hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan mereka. Demikian juga yang dirasakan para buruh pemetik pucuk teh pada PT Sarana Mandiri Mukti (SMM) yang beroperasi di Kecamatan Kabawetan Kepahiang yang saat ini sudah mulai merasakan pengaruh dari kebijakan pemerintah tersebut. BACA JUGA:Bendahara Akui Tak Dilibatkan Penyaluran BLT DD Tabeak Kauk BACA JUGA:Soal Kadis DLH di Non Job, Ini Kata Sekda Bagaimana tidak, bekerja seharian dari pagi hingga siang, hasil yang didapatkan sudah tidak seimbang dengan biaya kebutuhan yang dikeluarkan. Seperti yang disampaikan Rukmina (43), salah seorang buruh petik pucuk teh di perusahaan tersebut, jika penghasilan dirinya sebagai buruh petik teh yang didapatkan sehari-hari, saat ini sudah dirasakan kurang untuk dapat menyambung hidup bersama dengan 3 anaknya. "Kami kerja dari mulai pukul 6.30 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, seharian itu untuk kami yang perempuan paling banyak dapat pucuk 75 Kg, setiap Kg nya kami mendapatkan upah Rp 900," kata Rukminah. BACA JUGA:Pemkab Jalin Kerjasama Jamkesda di RS An-Nissa BACA JUGA:Takziah Hingga Malam ke-7 Dijelaskannya, jika dihitung dalam seharinya Rukminah bersama dengan para ibu-ibu buruh pemetik teh lainnya, hanya mendapatkan penghasilan Rp 67 ribu. Y ang mana upah tersebut juga baru bisa diterimanya pada setiap akhir pekan. "Cukuplah untuk harian, dari pada hanya berdiam diri di rumah," akunya. Namun hal itu sebut Rukminah, sebelum adanya kenaikan harga BBM, tapi setelah adanya kebijakan kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah belum lama ini, penghasilan itu sudah dirasakannya jauh berkurang. BACA JUGA:Belum Setor Pajak Masih Jadi Temuan BACA JUGA:Paskibra Diusulkan Dapat Reward Darma Wisata Hal ini juga dipengaruhi oleh kenaikan beberapa harga kebutuhan bahan pokok, serta kebutuhan lainnya. "Kalau sebelumnya naik ojek dari rumah kesini (PT SMM, red) hanya Rp 5000 sekali berangkat, sekarang ongkos ojek sudah Rp 7000. Artinya untuk biaya berangkat dan pulang kerja saja saya sudah keluar Rp 14 ribu," ujar Rukminah. Harapannya, pihak manajemen bisa memperhatikan para buruh dengan juga ikut menaikkan upah petik yang menyesuaikan dengan segala kebutuhan yang saat ini juga sudah mengalami kenaikan. BACA JUGA:Susun RPPLH, DLH Gelar Konsultasi Publik BACA JUGA:Cegah Kebocoran PAD, Pemkab Terapkan Aplikasi E-Penerimaan Hal yang sama juga diakui Nandar (38) warga Desa Talang Karet yang mengaku sudah 4 tahun bekerja sebagai buruh petik pucuk teh di perusahaan tersebut. "Seharian dari pagi sampai siang, kalau pucuk lagi banyak dan bagus, paling kuat bisanya sampai 80 Kg," kata Nandar, yang sedikit lebih beruntung karena memiliki kendaraan sendiri untuk berangkat dan pulang kerja. Sambung Nandar, setiap Kg pucuk teh hasil petikannya diberi upah Rp 900. Dengan demikian dirinya sehari bisa menghasilkan pendapatan sebanyak Rp 72 ribu. "Kalau sebelum adanya kenaikan BBM rata-rata setiap harinya saya bisa bawa pulang untuk keluarga Rp 62 ribu, karena Rp 10 ribu untuk BBM," akunya. BACA JUGA:Pemasok Sabu ke Mantan Kades Diburu BACA JUGA:Bendahara Akui Tak Dilibatkan Penyaluran BLT DD Tabeak Kauk Namun sejak hampir sepekan ini sebut Nandar, dirinya paling bisa memberikan penghasilannya kepada istri di rumah sebesar Rp 50 ribu, karena biaya pembelian BBM yang semula hanya Rp 10 ribu sekarang sudah menjadi Rp 14 ribu, untuk pembelian 2 liter BBM di tingkat pengecer. Kondisi itu sambang Nandar, diperparah lagi dengan telah sebagian harga kebutuhan pokok yang juga sudah mengalami kenaikan. BACA JUGA:Dishub Petakan Lokasi 1.000 PJUTS BACA JUGA:SDUA Rejang Lebong Berikan Beasiswa Kepada 40 Siswa Berprestasi Dengan hanya berpenghasilan bersih sebesar Rp 50 ribu/hari tegas Nandar dirasakannya sudah tidak cukup lagi untuk dapat membiayai kebutuhan rumah tangganya. "Kalau harapan kami tentunya ada kenaikan upah, sehingga dapat menutupi seluruh kebutuhan yang sekarang telah mengalami kenaikan," tukasnya.Buruh Petik Teh Berharap Ada Kenaikan Upah Ditengah Kenaikan BBM
Jumat 09-09-2022,10:47 WIB
Reporter : IRWANSYAH
Editor : NUNASA
Tags : #para buruh minta kenaikan upah
#naiknya harga komoditi kebutuhan pokok
#kepahiang
#dampak dari kenaikan bbm
#buruh petik teh
#berharap ada kenaikan upah
Kategori :
Terkait
Rabu 18-09-2024,04:00 WIB
Ini 5 Fakta Unik Tentang Kepahiang
Rabu 18-09-2024,00:00 WIB
Kepahiang Harmoni Antara Keberagaman Alam dan Kearifan Lokal
Selasa 17-09-2024,18:05 WIB
Ini Rekomendasi Wisata Kepahiang No 1 Paling Sering Dikunjungi
Selasa 03-09-2024,02:00 WIB
Sejarah Rumah Adat Rejang Kepahiang
Minggu 02-06-2024,18:00 WIB
Resep Dodol Pepaya Oleh-Oleh Khas Kepahiang
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,19:00 WIB
8 Kripto Ini Bakal Jadi Primadona di Tahun 2025
Sabtu 04-01-2025,01:00 WIB
Ini 6 Ciri Pengguna Narkoba Dilihat dari Kondisi Fisik, Nomor 4 Paling Menakutkan!
Sabtu 04-01-2025,12:00 WIB
Inilah Alasan Kenapa Jalan Tol Ada yang Dilapisi Beton dan Ada yang Aspal
Jumat 03-01-2025,17:00 WIB
Tak Hanya Lezat, Ternyata Durian Si Raja Buah Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan
Jumat 03-01-2025,18:00 WIB
Cara Aman Memulai Investasi Kripto Tanpa Takut Rugi
Terkini
Sabtu 04-01-2025,14:00 WIB
Tips dan Trik Memilih Durian yang Sempurna di Pasar
Sabtu 04-01-2025,13:00 WIB
Menguak Rahasia di Balik Popularitas Festival Durian di Indonesia
Sabtu 04-01-2025,12:00 WIB
Inilah Alasan Kenapa Jalan Tol Ada yang Dilapisi Beton dan Ada yang Aspal
Sabtu 04-01-2025,11:00 WIB
Minat Daftar Beasiswa LPDP 2025? Berikut Jadwal dan Syarat Lengkapnya
Sabtu 04-01-2025,10:30 WIB