Meskipun mitos-mitos tersebut tersebar luas, fakta sebenarnya menunjukkan hal-hal yang berbeda:
1. Toksoplasmosis: Risiko tertular toksoplasmosis dari kucing kepada manusia sebenarnya sangat rendah.
Infeksi ini biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan kotoran kucing yang terinfeksi, yang dapat dihindari dengan mencuci tangan setelah membersihkan kotak pasir atau memegang kucing.
Selain itu, kehamilan tidak membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi toksoplasmosis dibandingkan dengan orang dewasa lainnya.
Jika ibu hamil khawatir tentang risiko ini, dokter dapat melakukan tes untuk menentukan apakah mereka memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Anemia Saat Hamil dan Gejalanya
BACA JUGA:Tips Mudah Atasi Morning Sickness bagi Ibu Hamil
2. Gangguan Respirasi: Paparan terhadap bulu atau kotoran kucing umumnya tidak menyebabkan masalah pernapasan pada ibu hamil atau bayi yang belum lahir kecuali jika ibu hamil tersebut memiliki alergi terhadap kucing.
Dalam kasus alergi, langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi paparan alergen, seperti menjaga kebersihan rumah dan memberi makan kucing dengan makanan yang sesuai.
Penanganan yang Tepat
Meskipun kucing dapat menjadi bagian yang aman dari kehidupan sehari-hari ibu hamil, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko: