DLH Mulai Pemangkasan Pohon

DLH Mulai Pemangkasan Pohon

NICKO/CE Tampak petugas DLH saat melakukan penebangan pohon di Samping Bang Mego Curup. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Terhitung sejak Sabtu 8 oktober kemarin.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong mulai melanjutkan kembali program peremajaan, pemangkasan dan penebangan pohon didalam kota Curup. 

Dikatakan Plt Kepala DLH RL Dhendi Novianto SKM melalui Kabid PPKLH Maharona SAg MH didampingi Pedal Sub Koordinator Pemeliharaan LH Desi Masita, jika peremajaan pohon yang di programkan tersebut akan dilaksanakan di beberapa titik wilayah RL yang sebelumnya disurvei merupakan titik pohon tumbang yang perlu dilakukan peremajaan.

"Setelah sempat terhenti beberapa waktu lalu. Kemarin saya bersama tim LH kembali melakukan peremajaan terhadap pohon-pohon yang usianya sudah tua dan memungkinkan tumbang akibat cuaca yang tak menentu. Baik itu dengan cara di pangkas maupun ditebang sesuai dengan hasil survei yang kami lakukan. Dimana phak Satpol PP juga mendampingi untuk melakukan pengamanan jalan," ujar Desi.

BACA JUGA: Warga Swadaya Kepahiang Perbaiki Jembatan Rusak

BACA JUGA: Pemkab Kepahiang Raih Penghargaan dari KPK, Penilaian Tertinggi MCP

Dikatakan Desi, ada beberapa titik yang terdapat banyak pohon tua yang diperkirakan bisa tumbang kapan saja untuk dilakukan peremajaan.

Seperti di sekitaran Pasar Bang Mego, Lapangan Setia Negara, jalan umum di sekitaran Talang Rimbo Lama, dan juga daerah perkantoran Sukowati.

Hanya saja sesuai dengan yang diagendakan, pihak DLH mengerahkan petugasnya untuk melakukan pemangkasan dan penebangan di samping Pasar Bang Mego terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya pohon tumbang.

"Sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan. Per hari Sabtu kemarin kami melakukan pemangkasan dan penebangan pohon di samping Pasar Bang Mego. Dimana jika dilihat dari kondisi nya, sudah selayaknya pohon tersebut ditebang. Karena diperkirakan dapat membahayakan pejalan kaki yang melintas," sampai Desi.

BACA JUGA: Pemalsu STNK dan BPKB Ternyata Residivis, Terancam 6 Tahun Penjara

BACA JUGA: Pengadaan Seragam Gratis jadi Prioritas APBD-P

Masih dikatakan Desi, untuk proses penebangan pohon yang dilakukan pihaknya. Satu pohon besar memerlukan waktu sekitar 2 sampai 3 hari.

Sementara hingga akhir tahun 2022, semua target penebangan maupun pemangkasan pohon di RL harus tercapai.

Mengingat di penghujung tahun adalah musim penghujan, yang tidak bisa ditebak kapan akan terjadi badai.

"Sejauh ini baru berjalan 25 persen yang kami jalankan sejak bulan Juli lalu. Untuk itu kami akan melakukan penebangan secara rutin hingga target pohon yang ditebang maupun dipangkas tercapai. Sehingga meminimalisir tingkat terjadinya pohon tumbang di wilayah RL," ucap Desi.

BACA JUGA: Jabat Kakanwil, Muhammad Abduh Siap jalankan Amanah

BACA JUGA: Roadshow Mewarnai CE Sambangi SDN 62 RL

Di samping itu Desi juga mengingatkan, agar para pengendara maupun pejalan kaki yang melintas disekitaran area penebangan pohon untuk berhati-hati.

Karena proses penebangan pohon yang dilakukan dikerjakan secara sederhana tanpa menggunakan mobil crane sebagai alat bantunya.

"Sebelumnya kami mohon maaf jika proses penebangan pohon yang kami lakukan mengganggu jalan umum yang sering dilewati. Namun untuk kebaikan bersama, hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab kami. Untuk itu kami ingatkan agar para pengendara maupun pejalan kaki berhati-hati saat melintasi area penebangan pohon," singkatnya.

Sumber: