BPBD Catat 35 Bencana Periode Januari Hingga Oktober
ILUSTRASI/NET--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Pada periode bulan Januari sampai dengan Oktober 2022 ini.
Setidaknya ada sebanyak 19 bencana alam terjadi dan melanda beberapa titik di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Dimana bencana alam yang terjadi tersebut antara lain seperti banjir, longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, orang hanyut, jembatan rusak dan tersambar petir.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten RL, Drs Shalahuddin melalui Kasi Kedaruratan, Rio Agustian.
BACA JUGA: Syawal Bersyukur, Keinginan Miliki Rumah yang Layak Diwujudkan TNI Melalui TMMD
BACA JUGA: KORPRI Kedepankan Etika dan Norma
"Sejak periode Januari sampai pertengahan Oktober tahun ini kita mencatat banyak bencana alam yang terjadi, dengan berbagai jenis bencana yang berbeda," ucapnya.
Dirinya memaparkan, untuk bencana alam banjir terjadi hanya 4 kali yang diantaranya di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan, Kelurahan Dusun Curup, Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dan Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang.
Lalu untuk tanah longsor terjadi sebanyak 9 kali yakni di Desa Tanjung Dalam, Pungguk Lalang 3 kali, Air Lanang, Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan, Sukarami Kecamatan Bermani Ulu, Tanjung Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan Kampung Jawa Kecamatan Curup Tengah.
Selanjutnya untuk angin puting beliung, sebut Rio, terjadi sebanyak 7 kali di Desa Air Bening 2x, Pal 100 Kecamatan Bermani Ulu Raya, Rimbo Recap, Teladan Kecamatan Curup Selatan, Kelurahan Dwi Tunggal Curup dan Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah.
BACA JUGA: Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Umum di RL Pemkab Hibahkan Lahan ke Desa Pungguk Lalang
BACA JUGA: Kabar Camat Jarang Ngantor Sampai ke Sekda Kita Akan Panggil
Untuk peristiwa pohon tumbang terjadi sebanyak 7 kali di Kelurahan Sukawati Curup Tengah, Desa Taktoi Kecamatan PUT, Kelurahan Tempel Rejo Kecamatan Curup Selatan, Kelurahan Air Bang, Desa Air Merah, Talang Rimbo Lama dan Talang Rimbo Baru Kecamatan Curup Tengah.
Masih dikatakannya, kemudian peristiwa jembatan putus terjadi di Desa Dusun Sawah Curup Utara, Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang, dan jembatan rusak terjadi di Desa Taktoi Kecamatan PUT.
Kemudian peristiwa orang hanyut juga pernah terjadi di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara dan terakhir peristiwa tersambar petir terjadi di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya.
"Peristiwa bencana alam paling banyak terjadi pada peristiwa longsor, angin puting beliung dan pohon tumbang," ujarnya.
BACA JUGA: Cium Ada Indikasi Penimbunan BBM Komisi I Kepahiang Minta APH Turun Tangan
BACA JUGA: Jabatan Sekdes Kepahiang Dikembalikan Pasca Putusan Inkrah
Sementara itu, kata Rio, adapun kerugian yang ditaksir dari masing-masing jenis bencana alam antara lain longsor mencapai Rp 13,4 miliar, angin puting beliung lebih dari Rp 150 juta, jembatan putus/rusak lebih dari Rp 1 miliar, banjir lebih dari Rp 70 juta, pohon tumbang mencapai jutaan rupiah dan tersambar petir mencapai Rp 5 juta.
"Sedangkan untuk peristiwa orang hanyut nihil kerugian. Hanya saja menyebabkan satu orang meninggal karena hanyut di sungai," terangnya.
Rio menjelaskan, bencana alam merupakan suatu bencana yang tidak pernah terduga dan tidak bisa diperkirakan kapan dan dimana akan terjadi.
"Artinya bencana alam ini bersifat dadakan dan diluar perkiraan siapapun," pungkasnya.
Sumber: