Dewan Soroti PAD Tak Capai Target

Dewan Soroti PAD Tak Capai Target

DOK/CE Edi Irawan HR --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong dalam memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) di seluruh sektor tampaknya jauh dari harapan.

Dengan kondisi itu pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong ikut menyoroti hal tersebut.

Disampaikan Koordinator Komisi II DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Edi Irawan HR SP, dirinya menilai sangat mustahil bagi Pemkab untuk mencapai target PAD sebesar Rp 30 miliar di waktu yang tersisa hanya dua bulan lagi.

"Akan sangat tidak mungkin uang PAD sebesar Rp 30 miliar bisa didapat hanya dalam 2 bulan saja," sampainya.

Menurut Edi, hal ini tentunya tidak terlepas dari lemahnya pengawasan pimpinan daerah dalam mengevaluasi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki target PAD yang tidak maksimal.

BACA JUGA:Pembunuhan Dilakukan Lebih 1 Orang, Keluarga Berharap Pelaku Segera Tertangkap

BACA JUGA:SDN 88 Rejang Lebong, Kepsek Merangkap jadi Wali Kelas

"Pimpinan daerah yang dalam hal ini Bupati tidak perlu ragu mengambil sikap tegas. Apabila ada evaluasi di setiap triwulan, tentu akan ada hasil yang terlihat," tuturnya.

Politisi Demokrat itu juga memandang, beberapa OPD belum terlalu serius untuk menggali lumbung atau sumber-sumber yang bisa dijadikan PAD bagi kemajuan daerah.

"Padahal ada banyak potensi atau sumber yang sebenarnya bisa menjadi PAD bagi daerah, contohnya dari sektor hiburan yang bisa digali dengan PAD yang tinggi. Seperti jasa penginapan atau hiburan lainnya" jelas Edi.

Di samping Edi melanjutkan, OPD juga harus inovatif. Dalam artian mampu membuat sebuah usulan atau inovasi baru yang bisa meningkatkan PAD.

BACA JUGA:Dikbud Evaluasi Guru, Mutasi Tunggu Instruksi Bupati

BACA JUGA:Guru Penggerak Belum Tentu Jadi Kepala Sekolah

Dimana menurutnya, sejuah ini belum begitu nampak inovasi-inovasi dari OPD yang diharapkan tersebut.

"Inovasi menjadi suatu hal yang penting di bidang apapun, termasuk dalam hal ingin meningkatkan capaian PAD. Kalau OPD bisa berinovasi saya saya yakin sumber PAD akan bertambah alias tidak dari yang sudah ada saja," ucapnya.

Kemudian terakhir dirinya menambahkan, bagi OPD yang belum memberikan laporan terkait realisasi PAD bulan November kepada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), agar segera melaporkan realisasi PAD nya.

"Ini sudah memasuki pertengahan November, mengapa belum melaporkan realisasi PAD. Jangan membuat orang justru jadi curiga karena terlalu lama memberikan laporan bulanan," tegasnya.

BACA JUGA:Manfaatkan DD Kembangkan Sektor Wisata, 27 Desa Telah Ditetapkan Sebagai Desa Wisata

BACA JUGA:Menteri Perdagangan Batal Kunjungi Lebong, Peresmian PTM Muara Aman Ditunda

Sekedar mengulas berita sebelumnya, BPKD Kabupaten Rejang Lebong menyebut optimis jika PAD tahun 2022 hanya mampu tembus di angka 75 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 76 miliar.

Kurang lebih hanya sekitar Rp 60 miliar saja dari target.

Dikatakan Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong Andi Ferdian SE melalui Kabid Pendapatan Emir Pashah SH, jika pihaknya akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengejar capaian target PAD yang sudah ditetapkan.

Dimana sesuai dengan pengkajian yang dilakukan pihaknya, nampaknya tidak mungkin capaian target PAD bisa sampai 100 persen.

"Capaian PAD Rp 45 miliar yang sudah terinput oleh kami adalah capaian PAD yang terhitung di akhir Oktober kemarin. Dimana untuk laporan capaian PAD di Bulan November dan Desember, saat ini masih dalam proses pendataan. Jadi jika diperkirakan melihat dari PAD yang sudah terkumpul, nampaknya sampai akhir tahun ini maksimal PAD yang dikumpulkan hanya 70-75 persen saja," singkatnya.

Sumber: