Angka Stunting Rejang Lebong Terendah Kedua Tingkat Provinsi Bengkulu

Angka Stunting Rejang Lebong Terendah Kedua Tingkat Provinsi Bengkulu

NICKO/CE Data capaian perkembangan data prevalensi kasus stunting tahun 2022 di Provinsi Bengkulu.--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Berdasarkan laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Gizi Masyarakat (EPPBGM) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2022 kemarin.

Angka capaian perkembangan data prevalensi kasus stunting tahun 2022 Kabupaten Rejang Lebong menduduki peringkat kedua untuk angka stunting terendah di Provinsi Bengkulu.

Disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Rejang Lebong Zulfan Efendi SSos MM, jika perhitungan tersebut hanya berdasarkan data capaian perkembangan data prevalensi kasus stunting melalui EPPBGM saja.

BACA JUGA:Optimis Angka Stunting Menurun

BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Pemkab Tingkatkan Pokjanal Posyandu

Karena data berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dari pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, baru akan dikeluarkan pada awal Bulan Maret mendatang.

"Sampai saat ini kita hanya bisa menghitung angka stunting kita berdasarkan EPPBGM saja. Namun data berdasarkan EPPBGM tersebut, adalah data yang diambil dari masing-masing posyandu, yang mana pengukurannya secara by name by address. Sehingga bisa dikatakan pengukuran yang dilakukan akurat," ujar Zulfan.

Dikatakan Zulfan, meskipun hasil pengukuran tersebut hanya berdasarkan EPPBGM saja. Dirinya yakin berdasarkan SSGI angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong juga jauh menurunnya.

Karena kemungkinan pengukuran SSGI hanya dilakukan melalui sampel-sampel secara umum saja.

BACA JUGA:Ini Temuan Cabdin Saat Sidak Hari Pertama Sekolah

BACA JUGA:Bus DAMRI Buka Jurusan Lebong, Ini Rutenya

"Sampai saat ini saya belum tahu pengukuran yang dilakukan melalui SSGI itu seperti apa. Tapi kalau pengukurannya dilakukan secara sampel pada lokus-lokus yang ada di masing-masing Kabupaten, artinya pengukuran kita melalui EPPGBM sangat akurat. Namun kita tunggu saja pengumuman resminya dari pihak Kemenkes pada awal bulan Maret nanti," ucapnya.

Meski demikian masih dikatakan Zulfan, di tahun 2023 ini hingga 2024 nanti dirinya optimis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong dapat menekan angka stunting sesuai dengan yang sudah ditargetkan.

"Tentu kami sangat optimis dapat memenuhi target penekanan angka stunting yang sudah ditetapkan. Karena banyak upaya-upaya yang kami lakukan di tahun 2023 ini untuk percepatan penanganan stunting. Salah satunya adalahnya perluasan lokus yang menjadi perhatian untuk penanganan stunting," sampainya.

Sumber: