Tidak Diakui Iman Seorang Muslim, Apabila Tidak Membela Palestina

Tidak Diakui Iman Seorang Muslim, Apabila Tidak Membela Palestina

Ustadz Abdul Somad.--

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya yang diunggah sekitar satu bulan lalu dalam kanal youtube @indonesiadotcom, menerangkan tentang iman seorang muslim yang tidak membela Palestina.

Di awal kajian tentang Palestina, UAS bertanya kepada para jamaah yang hadir, mengapa kita mesti peduli kepada Palestina?UAS menjelaskan, pertama siapa yang tidak peduli Palestina, maka hilangkan satu surah dalam Al-Quran. Surah yang terdapat di juz 15 yaitu Surah Bani Israil atau Al Israa.

BACA JUGA:

 

Kalau ada orang berkata, cukuplah shalat saja, cukup puasa sunah, cukup tahajud malam, cukup dzikir, cukup baca yasin, maka tinggallah surah dalam Al-Quran itu hanya 133 surah. Maka hilanglah iman Quran dalam dirinya.

Yang kedua, lanjut UAS, mengapa kita harus peduli dengan masalah Palestina? "Laa yu'minu ahadukum, hatta yuhibba liakhihi maa yukhibbu linafsihi."Artinya, "Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri." Itu hadits riwayat Imam Bukhari dari Sahabat Annas bin Malik. 

Kita bersaudara karena kalimat "Laa ilaha illallah". Jadi bukan karena satu suku, bukan karena satu bahasa daerah, tapi karena kalimat itu.

BACA JUGA:

 

Dengan tegas dan lantang UAS mengatakan, tidak diakui imanmu, walaupun engkau berangkat menunaikan ibadah haji dan umrah ke Mekkah bolak balik, walaupun engkau rajin shalat sunah, walaupun engkau rajin duha tidak tinggal, walaupun kau tidak pernah absen wirid yasin, tapi kau tidak peduli kepada Palestina. Maka tak ada guna iman dalam dirimu. 

UAS juga menuturkan, apabila ada orang yang berkata tidak ada hubungannya antara kita dengan Palestina.

Itu murni hubungan konflik antara Palestina dengan Israel. Maka dipastikan dia tidak mengerti ajaran Islam. Kita baca Al-Quran.

Kalau ada orang mengatakan Palestina itu tidak ada hubungan agama, maka Masjidil Aqsa terletak di Palestina.Kita beriman kepada Nabi Isa Alaihissalam, bukan sebagai anak tuhan, tapi sebagai Rasul utusan Allah.

BACA JUGA:

 

Nabi Isa lahir di Palestina, besar di Palestina, diangkat di Palestina. Kita beriman kepadanya. Ditulis namanya dalam Al-Quran, Musa lahir di Mesir dan berhijrah ke Palestina. Namanya 4 kali kita sebut. 

 

"Kama sholaita 'ala ibrohim, wa 'ala ali ibrohim. Kama baarok ta'alaa ibrohim, wa 'ala ali ibrohim".Nabi Ibrahim lahir dan besar di Babilonia (Iraq), tapi kemudian dia hijrah ke Palestina.

 

Nabi Ishak di Palestina, Nabi Ismail di Palestina, hijrah ke Mekkah Al Mukaromah. Nabi Musa hijrah ke Palestina dan Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wasallam isra' mi'raj ke Palestina, barulah naik ke Sidrotil Muntaha.

BACA JUGA:

 

UAS menegaskan, maka hubungan kita bukan sekedar sebagai hubungan kemanusiaan, tapi hubungan yang lebih kuat.

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah" Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Maka pelajarilah hal itu, niscaya kalian akan tahu seberapa kuat hubungan kita dengan Palestina.

Sumber: