Palestina Sedang Dilanda Genosida, Apa Itu Genosida dan Negara yang Pernah Terdampak
Sumber foto @republika.id anak-anak Gaza Palestina yang terluka.-ist-
NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM -Seluruh dunia kini tengah dihebohkan dengan agresi militer yang dilakukan Zionis Israel terhadap Tanah Syam, Palestina. Berdasarkan data yang tercatat oleh Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, bahwa jumlah korban tewas di Gaza per Selasa (7/11/2023) telah mencapai 10.328 orang, bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari.
Jumlah korban tersebut, sebanyak lebih dari 4.200 jiwa merupakan anak-anak.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rata-rata ada sebanyak 160 anak yang mati terbunuh setiap hari di Gaza Palestina, akibat perang antara Zionis Israel dan Hamas.
BACA JUGA:
- Turut Prihatin untuk Palestina, Masyarakat Kepahiang Diajak Gelar Doa Bersama!
- Jadi Simbol Dukungan Palestina, Ini Manfaat Luar Biasa Buah Semangka untuk Kesehatan
Bahkan hingga kini, agresi militer yang dilakukan Israel terhadap Palestina belum usai dan belum menampakkan tanda-tanda berhenti.
Maka hal yang terjadi di Gaza Palestina tersebut jelas merupakan genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel.
Sahabat Curup Ekspress, lalu apa itu genosida?
Dalam artikel ini kita akan membahas apa maksud dan arti dari genosida.
BACA JUGA:
- Alasan Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina
- Mesir dan Palestina, jadi Negara Pertama yang Mendukung dan Mengakui Kemerdekaan Indonesia
Raphael Lemkin, merupakan seorang pengacara berkebangsaan Polandia dan Yahudi, pertama kali menciptakan istilah "genosida" dalam bukunya yang berjudul Axis Rule in Occupied Europe pada tahun 1944.
Dalam buku tersebut, Lemkin mendefinisikan genosida sebagai "penghancuran suatu bangsa atau kelompok etnis." Penghancuran tersebut, tulisnya, melibatkan "rencana terkoordinasi dari berbagai tindakan yang berbeda yang bertujuan untuk menghancurkan fondasi esensial kehidupan kelompok nasional."
Bagi Lemkin, melakukan genosida tidak hanya melibatkan pembunuhan fisik, tetapi juga serangan terhadap semangat sekelompok orang termasuk cara hidup sosial, ekonomi, dan politik mereka. Ini juga mencakup genosida budaya.
BACA JUGA: Tidak Perlu jadi Muslim untuk Mendukung Palestina, Tapi Cukup jadi Manusia Kata UAS
Negara mana sajakah yang terdampak genosida dalam sejarah peradaban umat manusia?
Jerman pada 2021 mengakui telah melakukan genosida di Namibia pada era kolonial.
Pemukim Jerman membunuh puluhan ribu penduduk asli Herero dan Nama antara 1904-1908. Pembantaian itu disebut oleh sejarawan sebagai genosida pertama pada abad ke-20.
Armenia mengatakan, pasukan Turki Ottoman membunuh hingga 1,5 juta orang Armenia antara 1915-1917 selama Perang Dunia I.
Armenia sejak lama mencari pengakuan internasional atas peristiwa tersebut sebagai genosida, yang didukung oleh sekitar 20 negara dan banyak sejarawan.
Tuduhan itu ditolak keras oleh Turki yang menurutnya sekitar 500.000 orang Armenia tewas dalam pertempuran, pembantaian, atau kelaparan selama deportasi massal dari Anatolia timur.
BACA JUGA:
- Bentuk Dukungan Terhadap Palestina, Produk Israel di Kepahiang Diwacanakan Akan di Boikot!
- 5 Fakta Palestina Dalam Al-Quran
Selama empat tahun pemerintahan rezim Maois Khmer Merah dari April 1975 hingga Januari 1979, sekitar dua juta orang Kamboja meninggal karena kelaparan, eksekusi massal, dan kerja paksa.
Pada November 2018, pengadilan yang didukung PBB menghukum dua pemimpin Khmer Merah yang masih hidup yaitu Nuon Chea dan Khieu Samphan atas genosida Kamboja.
Nuon Chea sudah meninggal dan Khieu Samphan mengajukan banding.
Genosida Rwanda dimulai pada awal April 1994 tak lama setelah presiden etnis Hutu tewas ketika pesawatnya ditembak jatuh. Pemerintah Rwanda menuduh pelaku serangan adalah pemberontak Tutsi.
Setidaknya 800.000 orang yang sebagian besar etnis Tutsi dan beberapa Hutu moderat dibantai selama 100 hari berikutnya, menurut PBB.
BACA JUGA:
- Candaan Anak Palestina, Bikini Muslim Dunia Malu
- Selain Israel, Ini Negara yang Paling Berdosa Atas Terjajah Nya Palestina
5. Genosida Rohingya di Myanmar
Sekitar 740.000 orang Rohingya Myanmar yang sebagian besar Muslim melarikan diri dari negara mayoritas Buddha itu ke Banglades mulai Agustus 2017. Mereka dilaporkan mengalami pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran. Myanmar kemudian dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ) yang berbasis di Den Haag, Belanda. Pengadilan Kriminal Internasional juga membuka penyelidikan.
Demikianlah penjelasan tentang genosida dan daftar negara yang terdampak genosida yang dibahas dalam artikel ini.
Sumber: