Kasus Rabies Meningkat, Stok Vaksin Tetap

Kasus Rabies Meningkat, Stok Vaksin Tetap

IST/CE Petugas saat melakukan vaksinasi terhadap HPR.--

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Meskipun faktanya kasus rabies di Kabupaten Kepahiang jumlahnya terus meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.

Ketersediaan bantuan vaksin rabies yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Pertanian jumlahnya masih sama seperti tahun sebelumnya.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang Hernawan SPKP, jika jumlah bantuan vaksin yang diterima pihaknya di tahun 2023 ini sebanyak 6 ribu dosis.

Dimana jika dilihat dari jumlah kebutuhannya, jumlah vaksin yang disediakan tersebut masih sangat kurang dibandingkan jumlah Hewan Penyebab Rabies (HPR) yang ada di Kepahiang, seperti anjing, kucing maupun kera.

BACA JUGA:Disdikbud Targetkan Seluruh Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka

BACA JUGA:BNPB Tinjau 5 Titik Lokasi Pasca Bencana

"Sama sperti tahun sebelumnya, tahun ini kita hanya mendapatkan bantuan vaksin HPR sebanyak 6 ribu dosis. Memang jika dibandingkan dengan jumlah HPR yang ada, jumlah vaksin yang tersedia tersebut tidak akan mencukupi untuk diberikan kepada masing-masing HPR. Namun, dengan jumlah vaksin yang sangat terbatas tersebut, sebisa mungkin kami akan meminimalisir angka rabies di Kepahiang secara maksimal," ujarnya.

Disampaikan Hernawan, sampai saat ini kasus gigitan hewan terhadap manusia di Kabupaten Kepahiang mencapai 80an kasus.

sehingga memang diperlukan vaksin yang lebih banyak untuk mencegah terjadinya penyakit rabies yang disebabkan HPR tersebut. 

BACA JUGA:25 Ranmor Terlibat Bali Diamankan, Ditahan Dulu 3 Bulan Baru Dikembalikan!!

BACA JUGA:11 OPD jadi Sampel Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran

"Jika dilihat dari data yang terhimpun, angka kasus rabies di Kabupaten Kepahiang ini terbilang besar. Sehingga kita memerlukan pencegahan yang lebih maksimal lagi agar tidak ada terjadinya penambahan kasus. Namun dengan 6 ribu dosis vaksin rabies yang kita miliki, kita hanya melaksanakan program vaksinasi HPR sebanyak 2 kali, yakni per 6 bulan sekali," tuturnya.

Karena nya Hernawan berharap, pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) mendatang, alokasi anggaran yang ada dapat diakomodir untuk memenuhi kebutuhan vaksin rabies untuk HPR di tahun 2023 ini.

"Populasi HPR di daerah kita ini sangat banyak, sehingga memang perlu penambahan vaksin lagi untuk pencegahan. Dimana selain akan mengusulkan pada APBD-P nanti, kita juga akan koordinasikan ke pemerintah provinsi, dengan harapan ada bantuan vaksin tambahan," ucapnya.

Sumber: