Dugaan

Dugaan

Dewan Pendidikan Provinsi di Rejang Lebong Iqbal Bastari SPd MM--

REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM  - Dewan Pendidikan Provinsi di Rejang Lebong Iqbal Bastari SPd MM mengakui sudah mendengar keluhan dari beberapa warga Kelurahan Dwi Tunggal Kecamatan Curup.

BACA JUGA :  Warga Dwi Tunggal Cium Dugaan "Permainan Zonasi" 

Ini terkait adanya beberapa calon siswa dari daerah tersebut yang tidak diterima SMAN 1 RL, padahal sudah menggunakan jalur zonasi. 

BACA JUGA : Admin Terduga Arisan Bodong Diamankan 

Disisi lain mantan Wakil Bupati RL ini mengagendakan melakukan koordinasi dengan pihak Cabdin wilayah II Curup berkenaan dengan penerapan sistem zonasi yang dilaksanakan selama masa PPDB SMA.

BACA JUGA :  Admin Arisan Bodong Belum Jadi TSK 

"Saya sudah mendengar soal warga Dwi Tunggal yang anaknya tidak diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 RL pada sistem zonasi, untuk itu saya akan melakukan koordinasi kepada pihak Cabdin RL soal penerapan sistem zonasi di RL. Dan juga bagaimana solusi untuk anak yang tidak diterima di SMA tersebut, sehingga belum sempat mendaftar ke SMA lain, sementara pendaftaran SMA sudah ditutup semua," ujar Iqbal.

BACA JUGA :  Korban Minta Itikad Baik BA 

Dikatakannya, koordinasi yang dilakukannya juga untuk mengetahui apakah memang benar ada permainan dibalik sistem zonasi atau tidak.

BACA JUGA : Viral! Kasus Investasi Bodong di Curup 

"Kalau untuk istilah permainan zonasi saya tidak tau, tapi saya akan mencoba koordinasi dahulu kepada pihak-pihak terkait," ucapnya. 

BACA JUGA : Rumah Pelaku Arisan Bodong Disegel 

Dijelaskannya, seharusnya saat PPDB setiap sekolah wajib mengikuti ketetapan yang sudah dibuat oleh pemerintah.

Seperti penerimaan siswa melalui sistem zonasi, prestasi, afirmasi dan juga pindah orang tua.

BACA JUGA : Duit Korban Arisan Bodong Terancam Tak Kembali

"Sudah ada aturan dan petunjuknya, bahwa setiap sekolah wajib melaksanakan PPDB sesuai dengan yang dianjurkan, baik itu melalui sistem zonasi maupun sitem lainnya," ucap Iqbal.

BACA JUGA : Kasus Arisan Bodong Seret Tersangka Baru 

Untuk itu dirinya juga mengatakan, selain memastikan terjadi permainan sistem zonasi atau tidak, dirinya akan mengupayakan agar para siswa yang belum mendaftarakan diri ke SMA agar tetap dapat melanjutkan sekolah di sekolah-sekolah yang memang layak.

BACA JUGA : 6 SMP Belum Lapor Hasil PPDB 

"Disini saya akan membantu mengupayakan saja agar tidak ada siswa yang putus sekolah. Namun tidak untuk menggoalkan siswa tersebut dapat masuk ke sekolah yang diinginkan. Yang jelas jangan sampai ada anak kita yang tidak melanjutkan sekolah," ucapnya.

BACA JUGA :  TGR DD Tahap I Capai Rp 1 Miliar 

Disisi lain dikatakan Iqbal, sejak awal memang dirinya tidak setuju dengan dibuatnya sistem zonasi ini.

Hal itu dikarenakan sistem zonasi membatasi anak-anak di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan keinginan masing-masing anak.

BACA JUGA :  50 Lapak Pedagang Pasar Atas Dibongkar 

"Harusnya kalau untuk melakukan pemerataan siswa pada setiap sekolah, tidak perlu memberlakukan sistem zonasi. Akan lebih baik jika setiap sekolah dianjurkan untuk memiliki kriteria dan nilai jualnya sendiri untuk menarik siswa. Karena dengan sekolah tersebut berprestasi dan memiliki kelebihan sendiri, maka siswa sendiri yang akan mengejarnya," terang Iqbal.

BACA JUGA :  Proyek Fisik Sudah Dimulai 

Karena nya Iqbal juga berharap, agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pendidikan, apalgi jika melalui sistem zonasi seperti saat ini.

BACA JUGA :  BKD PSDM Usul 463 Guru P3K 

"Saya pastikan, apabila sistem zonasi yang berlaku ini tidak dijalankan sesuai aturan yang ada. Maka suatu saat akan menimbulkan perpecahan," ucapnya.

BACA JUGA :  18 Desa Ajukan DD Tahap II 

Terpisah saat dikonfirmasi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu dan juga pihak Cabdin wilayah II Curup untuk menanggapi soal dugaan permainan zonasi di SMAN 1 RL seperti dikemukakan warga Kelurahan Dwi Tunggal, belum bisa dimintai tanggapannya.

BACA JUGA :  4 Atlet Peraih Emas di Popda, Tagih Janji Pemerintah 

Hal itu dapat dilihat saat wartawan CE mencoba mengubunginya melalui pesan WA dan juga dan juga via telepon, dimana hingga saat ini Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat belum membalas pesan yang diterima. 

Hanya saja Kepala Cabdin Rejang Lebong Inne Kristanti SP MSi yang berhasil dihubungi wartawan CE, cuma mengatakan dirinya masih mengikuti rakor di Provinsi Bengkulu.

Sumber: